1. Klik alamat http://www.clocklink.com/
2. Kemudian pilih tab Gallery atau klik aja disinihttp://www.clocklink.com/gallery.php
3. Pilih Gallery sesuai selera atau tema blog, misalnya sobat memilih animallalu klik link "animal" tersebut
4. Pilih gambar yang ingin sobat gunakan, lalu klik "view html" dibawah gambar jam.
5. Kemudian akan keluar halaman box lisensi dari layanan ClockLink, pilih aja tombol "Accept"
6. Pada halamat box selanjutnya kalian dapat memilih salah satu code, sebaiknya pilih kode yang atas.
7. Copy atau Simpan kode yang telah dipilih untuk sementara waktu
8. Lalu kembali masuk kehalaman blogger, pilih Elemen halaman -> Tambahkan sebuah Elemen Halaman -> pilih HTML/JavaScript -> lalu Copy/Paste code tersebut, dan jangan lupa disimpan
9. Selesai :) dan lihat hasilnya.
Kamis, 14 Oktober 2010
Jumat, 08 Oktober 2010
Ungu Dalam Rasa Outback dan Metropolis
Ungu Dalam Rasa Outback dan Metropolis
Menurut sang sutradara Abimael Gandy, pembuatan video klip dengan media film de-ngan sebuah set yang lengkap, dan mengambil lokasi di luar negeri, merupakan sesuatu yang jarang atau mungkin baru pertama kali dilakukan oleh musisi ataupun sutradara video klip Indonesia.
Yang ada di benak saya saat itu adalah, apa tujuan membuat video klip dengan menggunakan media film dan bukan digital, serta berlokasi di Australia? Menurut Yonathan Nugroho, salah satu pemilik Trinity Optima Production, tempat di mana Ungu bernaung, Jika [sebuah] band sudah seperti Ungu, whats next? Apalagi yang harus dilakukan, selain membuat sesuatu yang berbeda?
Konsep yang matang dan didukung oleh media rekam yang baik akan menghasilkan sesuatu yang beda dengan video klip-video klip lainnya, juga dengan video lain yang pengambilan lokasinya di luar negeri, kata sutradara muda ini.
Makki sang bassis Ungu juga berpendapat, Kalau elo ingin bikin sesuatu, jangan pernah dilakukan secara setengah-setengah.
Alice Spring menjadi tujuan pembuat-an video kali ini. Alice Spring, yang sering disebut dengan sebutan The Alice atau Mpamtwe ini, merupakan salah satu kota di Australia Tengah yang hanya berpenduduk 30.000-an orang. Kawasan yang didominasi oleh gurun dan pegunungan batu ini merupakan salah satu tempat tinggal suku asli Australia, yaitu Aborigin. Kekhasan kawasan inilah yang membuat Gandy memilih Alice Spring menjadi lokasi pembuatan video single Ungu yang kedua, Dilema Cinta, ciptaan Oncy sang gitaris.
Lagu Dilema Cinta ini sebenarnya tentang labilnya perasaan. Di satu sisi dia sangat benci, di satu sisi lagi ada rasa cinta. Dilema hati, bahwa sebenarnya dia mampu untuk mencari langkah lain namun masih dibayangi perasaan yang belum hilang. Sebuah perasaan yang sering dialami oleh orang-orang kebanyakan, ungkap Arlonsy Miraldi atau yang sering dipanggil Oncy itu ketika saya bertanya tentang maksud lagu ini.
Selain pembuatan video klip, saat itu Konsulat Jendral Republik Indonesia untuk Australia, di Sydney ingin mengundang Ungu untuk melakukan konser di kota tersebut. Tawaran itu disambut dengan baik oleh Manajemen Ungu. Berdasarkan penuturan Bapak Pratito Soeharyo, seorang wakil Konjen RI di Sydney, Sebenarnya masyarakat Indonesia di Sydney sejak tahun lalu sudah menginginkan Ungu bermain di Sydney. Banyak anak muda Indonesia di Sydney yang menggandrungi mereka. Ini ditunjukkan dari polling yang sudah kami lakukan. Dan karena kami mendapatkan kabar bahwa Ungu akan ke Australia, dan Ungu bersedia bermain di Sydney, maka terjadilah.
Setelah melakukan perjalanan selama enam jam ke Sydney untuk transit dan tiga jam selanjutnya menuju Alice Spring, kami merasa bahwa perjalanan ini terasa tiga jam lebih lama karena perbedaan waktu yang terjadi antara Alice Spring dan Jakarta. Dan dalam perjalanan Sydney ke Alice Spring, pada 1,5 jam terakhir, saya menyempatkan diri untuk melongok ke bawah. Terlihatlah hamparan padang pasir dan bebatuan dari bawah hingga ujung mata saya mampu melihat.
Inilah yang akan menjadi set raksasa bagi pembuatan video klip Ungu dan sekaligus menjadi hidangan bagi mata kami selama empat hari ke depan, pikir saya.
Syuting dilakukan pada hari kedua kami di Alice, dan saya keluar dari kamar hotel Aurora Spring Resort tempat kami menginap, untuk mengunjungi kamar sebelah saya, yang kebetulan merupakan kamar Franco Wellyjat Medjaja atau yang biasa kita sapa dengan Enda.
Gue heran kenapa bisa ada manusia mau tinggal di tempat sedingin ini, hanya kata-kata tersebut yang terlontar pertama kali ketika kulit Enda sang gitaris merasakan semburan angin yang masuk ketika saya memasuki ruangan dia. Memang ketika kami ada di sana, musim dingin sedang menyelimuti Australia. Suhu 2- 15 derajat Celcius seolah memaksa untuk menjadi sahabat bagi kulit tropis kami.
Lokasi pertama pengambilan gambar Dilema Cinta kali ini dilakukan di depan Museum Conellan Airways. Perusahaan yang didirikan oleh Edward John Conellan pada tahun 1981 ini merupakan salah satu unit avisi yang memperjuangkan kesejahte-raan Australian Outback dan mengurangi efek isolasi suku asli yang terjadi waktu itu. Ducati Monster pun dipersiapkan untuk di-kendarai oleh Makki Parikesit, bassis terbaik tahun 2009 versi sebuah televisi swasta ini. Perawakan Makki dan dandanannya serasa menyatu ketika dia menaiki motor tersebut. Dan pagi itu, dentingan lagu Dilema Cinta pun mulai diperdengarkan kepada udara Alice Spring untuk pertama kali.
OK…ACTION!!!! teriak Gandy ketika membuka syuting untuk pertama kalinya.
Gila, keren banget Ki, gue mau dong dibikinin stock shot kayak begitu, canda Oncy kepada Gandy ketika melihat preview video Makki tersebut.
Suasana Australian Outback benar-benar terasa, mulai dari jenis kendaraan untuk transportasi hingga cara kami menghabiskan waktu makan siang di dalam mobil. Angin-angin bertiup di antara pasir-pasir dan terkadang membentuk twister kecil menjadi pemandangan setiap saat bagi kami semua. Gagak-gagak hitam seringkali berputar dan berteriak-teriak di atas kepala kami, seakan-akan menunggu sesuatu dan membuat perasaan menjadi kurang nyaman.
Pengambilan gambar dengan properti Mustang 72 dan Ducati Monster selanjutnya dilakukan di jalan sekitar Larapinta Trail. Jalan di sepanjang Larapinta Drive dan Larapinta Street merupakan jalan aspal mulus, lurus dan panjang hingga ujung horizon, membentang membelah padang tandus Alice Spring. Jalanan ini akan menjadi tempat kedua produk otomotif itu akan melaju. Larapinta Trail yang memiliki panjang 223 km merupakan perbukitan sangat indah yang itu dikombinasikan dengan langit biru jernih tak berawan. Dan Pasha yang hobi otomotif mendapatkan kesempatan untuk mengendarai Mustang klasik itu. Mobil yang memang dipersiapkan untuk melengkapi adegan sang vokalis.
Di sela-sela makan siang, saya sempat menghampiri Gandy dan Yonathan Nugroho, executive producer album-album Ungu selama ini, yang juga ikut menemani hingga akhir perjalanan ini nanti. Ada hal yang menarik buat saya di sini, video klip ini dibuat tanpa menggunakan model sama sekali, tidak seperti video-video klip Ungu selama ini.
Shots yang gue ambil di sini sebenarnya berupa image shots karena video klip yang gue bikin untuk Dilema Cinta ini merupakan salah satu video klip tak bercerita, tanpa model, tapi lebih mengedepankan image masing-masing personel Ungu. Tapi tetap ada benang merah pengambilan gambar, di mana semuanya akan berujung ke Pasha yang se-pertinya sedang mengalami masalah.
Selama ini Ungu membuat video klip yang bercerita terus, kali ini tidak bercerita ya sudah, apalagi dibikinnya di luar negeri. Gambarnya saja sudah menceritakan sesuatu yang lain, tambah Yonathan kepada saya. Hal tersebut langsung ditimpali dengan anggukan Gandy.
Obrolan itu sempat terputus dan kepala saya menengok karena petikan gitar terde-ngar di belakang saya. Ternyata Oncy sedang bermain gitar sendiri dan mungkin berusaha untuk mencari inspirasi di tengah-tengah padang pasir Alice Spring.
Kalau tiga tahun yang lalu elo bilang ke gue, gue bakal pegang gitar di tengah gurun di Australia, gue bakal ketawa dan bilang elo gila, kata Makki ke saya ketika saya menemaninya duduk di sela-sela istirahat syuting.
Pengambilan gambar pun terus dilaksanakan di seputaran Honeymoon Gap dan Simpson Road. Di perjalanan pulang ke kota, kami mengambil gambar untuk Rowman, sang drummer Ungu, di persimpangan Archery Complex. Pemilik nama asli Mohammad Nur Rohman ini digambarkan sedang berjalan di persimpangan dan seakan mencari sesuatu.
Tanami, berjarak 70 menit perjalanan dari kota, merupakan lokasi pengambilan gambar di hari berikutnya. Oncy mendapatkan gi-liran pertama untuk diambil gambarnya. Di sini Oncy akan melakukan interlude part-nya dengan latar belakang matahari terbit. Guratan flare berwarna emas dari matahari terbit menambah keindahan gambar yang diambil.
Elo keliatan kayak God Of Guitar, Cy, teriak Agung Dewantoro, sang Director Of Photography video ini. Senyum kecil pun diperlihatkan Oncy ketika mendapatkan pujian tersebut.
Berjalan di jalanan tak beraspal dengan latar belakang matahari terbit di ujung gurun menjadi shot berikutnya. Sebuah jalanan panjang tak berujung ada di belakang Ungu, dihiasi oleh matahari terbit, seolah-olah menjadi sebuah penggambaran perjalanan Ungu, kebersamaan formasi solid mereka yang masih bisa dirasakan hingga hari ini. Kebersamaan yang telah mereka lalui hingga kini setelah menelurkan satu album kompilasi (Klik!,2000), lima album pop (Laguku, 2002; Tempat Terindah, 2004; Melayang, 2005; Untukmu Selamanya, 2007; dan Penguasa Hati, 2009), tiga mini album religi (SurgaMu, 2006; Para PencariMu, 2007; Aku dan Tuhanku, 2008), dan mengisi dua album soundtrack (Ayat-Ayat Cinta dan Coklat Stroberi pada tahun 2007), serta beberapa album kompilasi dan album tribute.
Pengambilan gambar berikutnya dilakukan pada daerah terpencil di seputaran Tanami, di mana terdapat sebuah kincir angin dan sebuah padang rumput kering di pinggir jalan. Sebuah model kincir angin yang sama persis seperti yang kita lihat dalam film berjudul Australia, dibintangi oleh Nicole Kidman dan Hugh Jackman. Film yang juga mengambil lokasi di Alice Spring dan Darwin itu merupakan salah satu film yang menginspirasi pencarian lokasi syuting video klip ini. Di daerah ini, kami melakukan pengambilan gambar seluruh personel.
Di lokasi berikutnya, yaitu di daerah dekat dengan Larapinta Trail, giliran Enda dan Oncy untuk diambil gambarnya. Piano tua disiapkan dan mulai dicoba dimainkan oleh Enda. Tuts demi tuts dicoba oleh Enda dan dia langsung berteriak, Gila, suaranya sama semua gitu.
Scene kali ini adalah Oncy yang bermain dengan gitar akustiknya dan Enda dengan pianonya. Memang dalam lagu Dilema Cinta ini terdapat bagian di mana Oncy bermain dengan gitar akustik. Enda bisa bermain piano, akan tetapi permainan piano di dalam lagu itu sesungguhnya dimainkan oleh additional player Ungu, Gatot.
Setelah 80 menit berlalu, kami beranjak dari lokasi tersebut dan menuju ke lokasi berikutnya, sebuah karavan kecil yang dimiliki oleh kolega Ernest, Chief of Production House, yang mengurusi segala sesuatu kebutuhan kami di Alice Spring.
Di lokasi terakhir ini, seluruh personel Ungu akan diambil gambarnya. Mereka sedang berkumpul di karavan milik Pasha dan melakukan gerakan-gerakan standar video klip. Setting alami yang digunakan di sini benar-benar menggambarkan kondisi outback Australia yang sesungguhnya. Mini caravan dengan barang penuh sesak di dalamnya dihiasi dengan korden kain dan korden lipat. Di luar, terdapat bekas api unggun semalam yang masih mengeluarkan sedikit apinya, menjadi sebuah setting yang pas.
Setelah beberapa kali take, akhirnya syuting video klip ini ditutup oleh teriakan dari sang sutradara,GUYS, ITS A WRAP!
Teriakan tanda selesainya proses syuting secara keseluruhan itu serentak ditimpali dengan tepukan tangan dari seluruh anggota Ungu dan semua production crew.
Malam harinya, ketika saya sedang di kamar dan bersiap untuk beristirahat, tiba-tiba pintu saya diketuk oleh brand manager Trinity Dina Melissa. Dia mengajak saya untuk ke kamar Pasha. Dengan berbekal pakaian hangat, saya menuju ke kamar mereka bersama Yonathan Nugroho.
Bos, gue dapat lagu baru nih. Bisa buat materi mini album religi selanjutnya, ujar Pasha kepada Yonathan sebagai reaksi ketika dia mengetahui kedatangan kami di kamar.
Keren, Bos, lagunya, gue saja sudah langsung dapat gambaran ini lagu mau diapakan, timpal Enda.
Langganan:
Postingan (Atom)